Total Tayangan Halaman

Selasa, 01 Mei 2012

ZAT PENGATUR TUMBUH


Zat pengatur tumbuh adalah persenyawaan organik selain nutrient yang dalam jumlah sedikit (1 mM) dapat merangsang, menghambat, atau mengubah pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam kultur jaringan ada beberapa golongan zat pengatur tumbuh, diantaranya adalah:

Sitokinin. Adalah turunan dari adenine. Golongan ini penting dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Manfaat dari hormon sitokinin ini diantaranya adalah; untuk mempercepat pertumbuhan tunas, mempercepat penambahan jumlah daun, memperbanyak anakan, dan menghambat penuaan organ tanaman. Jenis-jenis sitokinin antara lain; BAP (6 benzyl amino purine), kinetin, 2iP (6-∂-∂ dimethiyl allylaminopurine), TDZ (thidiazuron), dan Zeatin. Hormon yang sering dipakai adalah BAP dan kinetin. Hormon ini sangat stabil, dapat dipakai secara tunggal atau bersamaan sesuai dengan jenis tanaman yang akan dikultur. 2iP, TDZ dan zeatin, bersifat labil dan tidak tahan terhadap suhu tinggi. Pemakaiannya dengan meng-gunakan filter yang dicampurkan pada media yang sudah di autoklaf di dalam laminar. TDZ sering juga dipakai untuk jenis-jenis tanaman yang sukar tumbuh tunas, seperti anthurium jenmanii dan aglaonema.

Auksin. Auksin secara luas digunakan dalam kultur jaringan untuk merangsang pertumbuhan akar, kalus, suspensi sel dan organ. Berikut jenis-jenis auksin yang sering dipakai dalam kultur jaringan, antara lain; IBA (indole butyric acid), NAA (naphtaleine acetic acid), 2,4-D (2,4 dichlorophenoxy acetic acid), dan IAA (indole acetic acid). IBA sering dipakai untuk pengakaran tanaman karena sifatnya yang stabil dan tidak mudah rusak oleh suhu tinggi. IAA bersifat photooksidasi, mudah terurai oleh cahaya dan tidak tahan oleh suhu tinggi. 2,4-D dapat digunakan untuk pembentukan kalus tanaman, tetapi apabila dipakai secara terus menerus dapat menyebabkan mutasi. 
 
Pemilihan jenis auksin dan konsentrasinya tergantung dari:
  1. Tipe pertumbuhan yang dikehendaki.
  2. Level auksin.
  3. Kemampuan jaringan mensintesa auksin.
  4. Golongan zat tumbuh lain yang ditambahkan.
Tabel arah pertumbuhan tanaman jika pemakaian bersama hormon auksin dan sitokinin dalam media :
Jenis hormon
Konsentrasi
Sitokinin
1
2
3
4
5
Auksin
5
4
3
2
1
Hasil
Banyak akar, berkalus, sedikit tunas/tanpa tunas
Banyak akar, sedikit tunas. Kadang berkalus.
Kalus
Bertunas dan berakar
Banyak tunas, sedikit/tidak ada akar.


Tabel rekomendasi pemakaian konsentrasi zat pengatur tumbuh
No
ZPT
Pengencer
Simpan
ZPT
Simpan stok
Sterilisasi
Konsentrasi mg/l
1
BAP
HCl
RT
C
A
0.1 – 5
2
Kinetin
HCl
F
F/C
A
0.1 – 5
3
TDZ
DMSO
RT
C
A/S
0.001 – 0.05
4
Zeatin
HCl
F
F
A/S
0.01 – 5
5
IBA
KOH
F
F/C
A
0.1 – 10
6
NAA
KOH
RT
C
A
0.1 – 10
7
2,4-D
KOH
RT/C
C
A
0.01 – 5
8
IAA
KOH
F
F
A/S
0.01 – 3
9
2iP
KOH
F
F
A
1 – 30
10
GA3
EtOH
C
C
A/S
0.01 - 5

Keterangan :
RT : suhu ruang
F : freezer
C : pendingin/refrigerator
A : autoklaf
S : filter/saring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar