Total Tayangan Halaman

Selasa, 01 Mei 2012

VITAMIN DAN ASAM AMINO


Vitamin

Vitamin yang paling sering digunakan dalam media kultur jaringan adalah thiamine (B1), nicotinic acid (niacin) dan pyridoxine (B6). Thiamine merupakan vitamin yang essensial dalam kultur jaringan tanaman. Penambahan nicotinic acid ke dalam media banyak dilakukan setelah Bonner dan Devirian pada tahun 1939, yang menyatakan; bahwa persenyawaan tersebut penting untuk kultur akar tomat, ercis, dan lobak. Pada tahun yang sama peneliti Robbins dan Schmidt menemukan bahwa pyridoxine juga diperlukan dalam kultur akar tomat.

Myo inositol yang kadang-kadang disebut meso-inositol atau inositol, bukan-lah vitamin dalam kebutuhan fisiologi hewan. Oleh karena itu sering dipandang sebagai golongan vitamin untuk tanaman. Penambahan myo inositol ke dalam media dapat memperbaiki pertumbuhan dan morfogenesis. Menurut George dan Sherrington, kemungkinan peranannya melalui keikutsertaannya dalam lintasan biosintesa asam D-galakturonat yang menghasilkan vitamin C dan pektin.

Asam-asam amino

Asam amino merupakan sumber N organik yang lebih cepat diambil daripada N anorganik dalam media yang sama. Beberapa asam amino memang mempunyai pengaruh positif, diantaranya; L-cysteine, casein hydrolisat, glycine, dan ekstrak ragi.

Penambahan L-cysteine pada media kultur jaringan dapat mengurangi browning (pencoklatan). Glycine merupakan asam amino yang ditambahkan sejak tahun 1939, setelah menunjukkan bahwa pada kultur tomat, penambahan glycine lebih baik dari pada ekstrak ragi. Glycine merupakan komposisi tetap dalam banyak formulasi media dan ditambahkan dengan konsentrasi 2 mg/liter. 
 
Dalam media yang tidak mengandung ion amonium, penambahan casein hydrolisat dan ekstrak ragi dapat memperbaiki pertumbuhan dan morfogenesis. Dalam kultur jagung, penambahan ekstrak ragi 800 mg/l atau casein 200 mg/l dapat memperbaiki pertumbuhan kalus, walaupun dalam media sudah ada ion amonium. Manfaat lain dari penambahan casein adalah tanaman lebih cepat pertumbuhannya, kekar dan berwarna hijau tua. Casein hydrolisat dapat diberikan dengan konsentrasi 100 - 500 mg/l. Sedangkan penambahan ekstrak ragi dapat menyumbangkan ke dalam media; asam amino, peptida, dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. Konsentrasi yang biasa dipakai adalah 0.5 - 2 mg/l.

Juice tomat, pisang, kentang, ubi dan lain-lain dapat dipakai, karena bahan-bahan ini merupakan sumber gula, vitamin, zat pengatur tumbuh dan asam amino. Juice buah-buahan ini biasa dipakai sebagai bahan tambahan pada kultur anggrek dengan konsentrasi pemakaian 100 - 150 ml/l.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar