Vitamin
Vitamin
yang paling sering digunakan dalam media kultur jaringan adalah
thiamine
(B1), nicotinic acid (niacin) dan pyridoxine (B6). Thiamine merupakan
vitamin yang essensial dalam kultur jaringan tanaman. Penambahan
nicotinic acid ke
dalam media banyak dilakukan setelah Bonner dan Devirian pada tahun
1939,
yang
menyatakan; bahwa persenyawaan tersebut penting untuk kultur akar
tomat,
ercis, dan lobak. Pada tahun yang sama peneliti Robbins dan Schmidt
menemukan bahwa pyridoxine juga diperlukan dalam kultur akar tomat.
Myo
inositol
yang kadang-kadang disebut meso-inositol atau
inositol, bukan-lah
vitamin dalam kebutuhan fisiologi hewan. Oleh karena itu sering
dipandang
sebagai
golongan vitamin untuk tanaman. Penambahan myo inositol ke dalam
media
dapat
memperbaiki
pertumbuhan dan morfogenesis. Menurut
George dan Sherrington,
kemungkinan
peranannya melalui keikutsertaannya dalam lintasan biosintesa asam
D-galakturonat
yang menghasilkan vitamin C dan pektin.
Asam-asam
amino
Asam
amino merupakan sumber N organik yang lebih cepat diambil daripada
N
anorganik dalam media yang
sama. Beberapa asam amino
memang mempunyai
pengaruh
positif, diantaranya; L-cysteine, casein hydrolisat, glycine, dan
ekstrak ragi.
Penambahan
L-cysteine pada
media kultur jaringan dapat mengurangi
browning
(pencoklatan).
Glycine
merupakan asam amino yang ditambahkan sejak
tahun 1939,
setelah
menunjukkan bahwa
pada kultur tomat, penambahan
glycine lebih baik dari
pada
ekstrak ragi. Glycine merupakan komposisi tetap dalam banyak
formulasi
media dan ditambahkan dengan konsentrasi 2 mg/liter.
Dalam
media yang tidak mengandung
ion amonium, penambahan casein
hydrolisat
dan
ekstrak
ragi dapat memperbaiki
pertumbuhan
dan morfogenesis.
Dalam
kultur jagung,
penambahan ekstrak ragi 800 mg/l atau casein
200 mg/l dapat
memperbaiki
pertumbuhan
kalus, walaupun dalam media
sudah ada ion amonium.
Manfaat
lain dari penambahan casein adalah tanaman
lebih cepat pertumbuhannya,
kekar
dan berwarna hijau tua. Casein hydrolisat dapat diberikan dengan
konsentrasi
100
- 500 mg/l. Sedangkan penambahan ekstrak ragi dapat menyumbangkan ke
dalam
media; asam amino, peptida, dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.
Konsentrasi yang biasa dipakai adalah 0.5 - 2 mg/l.
Juice
tomat, pisang, kentang, ubi dan lain-lain dapat dipakai, karena
bahan-bahan
ini merupakan sumber gula, vitamin, zat pengatur tumbuh dan asam
amino.
Juice buah-buahan ini biasa dipakai sebagai bahan tambahan pada
kultur anggrek dengan konsentrasi pemakaian 100 - 150 ml/l.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar